Pikiran, Paradoks dan Pilihan
oleh Bismar
Ekayana
|
:: Prolog
Paradoks adalah dua hal yang bertentangan namun kedua-duanya benar.
Sebuah tesis biasanya memiliki anti tesis dan anti tesis sebenarnya
adalah merupakan sisi lain paradoks dari sebuah tesis. Jadi sebenarnya
kosong itu berisi ... atau berisi itu kosong ??
|
:: Dialog
Hidup ini sebenarnya lebih merupakan rangkaian pilihan-pilihan yang
kita buat dari hasil analisa terhadap suatu kejadian, keinginan atau
bahkan karena kita sebenarnya tidak ingin memilih apa-apa. Hehehe,
ya, itu juga sebuah pilihan. Pikiran menyebabkan paradoks dan kemudian
paradoks dipecahkan oleh pilihan.
|
Gue sering ditanya, kenapa tidak
bekerja di perusahaan dulu untuk belajar dan mendapatkan pengalaman,
setelah itu baru bekerja sendiri. Tapi gue justru berpikir bahwa bekerja
sendiri bukan berarti tidak belajar dan mendapatkan pengalaman. Mungkin
itu tidak normal menurut anda. Tapi jika anda perhatikan, setiap kemungkinan
pilihan kadang mengandung paradoks seperti halnya lingkaran setan.
|
Paradoks biasanya timbul dari sebuah
kebingungan dan sering kemunculan paradoks itu justru menambah kebingungan
baru sehingga untuk mengurangi kebingungan, kita biasanya membunuh
paradoks yang dihasilkan oleh pikiran kita. Akibatnya, kita cenderung
terbentuk untuk terikat oleh hanya satu sisi dari paradoks itu sehingga
apa yang diputuskan adalah hal-hal yang "wajar". Itu tidak
salah. Tapi dalam keadaan tertentu, anda sebaiknya belajar untuk memikirkan,
merasakan dan membayangkan bahwa sisi lain dari sebuah paradoks kadang
justru menyembunyikan hal-hal yang luar biasa, walaupun tidak jarang
harus berhadapan dengan resiko kegagalan yang tidak kecil.
|
Beberapa temen gue sempat bingung
dengan keinginan untuk mencari pekerjaan baru. Mereka tidak ingin
meninggalkan pekerjaan saat ini tanpa kepastian mendapatkan pekerjaan
baru yang lebih baik. Bingung, cari kerja dulu atau keluar dulu. Tapi
pernahkah mereka berpikir bahwa mereka memiliki keterbatasan untuk
mencari kerja jika masih terikat dengan pekerjaan sekarang? Keputusan
yang dibuat selanjutnya adalah keputusan untuk bermain secara safe.
Not bad.
|
Pencerahan terbesar yang gue alami
dari sebuah paradoks adalah ketika gue dan team dalam kebingungan
dan kemudian berpikir begini, "Beli notebook (komputer) buat
cari duit atau cari duit buat beli notebook ?" Yang jelas, saat
itu tidak ada dana untuk beli notebook. Kami benar-benar hanya bermodalkan
semangat. Padahal, dengan pekerjaan ini, keberadaan notebook memegang
peranan penting dalam presentasi dan melancarkan jalan untuk memenangkan
tender. Dengan sedikit nekat akhirnya kami membeli sebuah notebook
dan secara tidak langsung, keputusan yang nekat itu telah membantu
dalam memenangkan tender.
|
Paradoks tidak selalu timbul dari
pikiran sendiri (internal). Apa yang kita alami dari interaksi dengan
lingkungan kita sering kali menimbulkan paradoks (eksternal), namun
biasanya ego membuat kita tidak menyadari kehadiran paradoks itu.
Individualisme cenderung memegang peranan untuk tidak membiarkan paradoks
berkembang.
|
:: Epilog
Menentukan pilihan dari sebuah paradoks tidak selalu menjadi hal
yang mudah. Setiap sisi paradoks biasanya tetap memiliki tingkat
prioritas dan urgenitas yang berbeda. Menurut saya, penentuan
pilihan dari sebuah paradoks bukanlah yang terpenting. Bagaimana
anda merasakan dan memahami kehadiran paradoks, mengasahnya dan
sering mengadunya kembali, itu yang terpenting. Anda tidak harus
setuju tetapi jika artikel ini menjadi paradoks bagi anda, itu sudah
cukup. Sebenarnya artikel ini pun hanyalah sisi lain dari paradoks
yang ada dipikiran gue. Ya, hidup adalah paradoks. Selamat menikmati.
|
:: 19.02.2003
|