|
Stress ? Bukan Masalah (Bag I)
oleh Albert
OB |
:: Pendahuluan
Ketika Anda pulang kerumah setelah seharian bekerja atau beraktivitas,
cobalah duduk seorang diri dalam sebuah ruangan dan biarkan pikiran
Anda berkelana sebentar. Ketika Anda "berkelana", apa
yang Anda pikirkan ? Apakah Anda berpikir mengenai mobil Anda yang
perlu dibawa ke bengkel ? Mengenai pekerjaan Anda yang belum selesai
? Mengenai tagihan yang belum Anda bayar ? Mengenai TV 29"
yang baru Anda beli ? Atau bahkan mungkin semua itu yang Anda pikirkan?
Tentu saja tidak ada salahnya mengkhawatirkan suatu masalah, tetapi
jika khawatir tersebut sudah melampaui batas bahkan mengarah ke
stress, itulah saatnya Anda bertindak.
|
Stress dalam kehidupan sehari - hari
dapat disebabkan oleh beberapa hal, saat ini akan kita bahas dua hal
dahulu :
1. Rasa khawatir
2. Masalah - masalah dalam pergaulan
|
:: Rasa Khawatir
Hampir semua orang mengkhawatirkan masa lalu dan masa depannya. Kita
memang terbentuk dari masa lalu kita, tetapi kita hidup di masa kini.
Kita memang harus merencanakan masa depan kita, tetapi kita harus
melalui masa kini demi mencapai masa depan.
|
Anda pasti pernah mengkhawatirkan
sesuatu hal di masa lalu yang akan mempengaruhi masa depan Anda. Jangan
mengira bahwa dengan memikirkan hanya saat ini, Anda dapat melupakan
untuk merencanakan masa depan. TIDAK. Itu adalah persepsi yang salah,
sebaliknya demi masa depan, Anda dapat mempersiapkan diri dengan menggunakan
segala kemampuan, kepintaran, keahlian Anda dalam menyelesaikan pekerjaan
saat kini dengan sebaik - baiknya.
|
Rasa khawatir dapat menyerang siapa
saja, tetapi jarang ada yang benar-benar mengetahui bahwa mereka mengkhawatirkan
sesuatu, sampai mereka mengalami stress berat. Saya pernah mengalami
hal ini, bahkan sering. Sewaktu saya masih SMA, saya selalu mengkhawatirkan
mengenai saat pulang sekolah. Ketika pulang sekolah, apa yang harus
dikerjakan ? Sama dengan anak sekolah lainnya, menyelesaikan tugas
dan belajar!. Saya begitu mengkhawatirkan masalah ini, sehingga mulai
membuat berbagai alasan agar tidak perlu pulang kerumah cepat-cepat
dan mulai mengalami penurunan berat badan dan mengalami sakit maag.
|
Sampai pada suatu hari saya menemukan
sesuatu yang dapat membantu saya, olahraga. Suatu saya pulang sekolah
dan secara iseng - iseng menuju ke lapangan basket di sebelah sekolah
saya. Saya memang menyukai olahraga basket sejak SD, tetapi ketika
memasuki jenjang SMA sudah mulai jarang bermain basket. Ketika bermain,
pikiran saya mulai berpindah dari rasa khawatir saya, dan mulai tertuju
pada saat itu, saat saya sedang bermain basket. Kemudian ketika permainan
selesai, dalam pikiran saya hanyalah untuk pulang dengan segera, mandi,
kemudian istirahat. Ketika sampai di rumah, saya baru menyadari, bahwa
saya sampai dirumah dengan keadaan gembira, bukan suntuk seperti biasanya.
Mulai saat itu saya mulai menyadari bahwa rasa khawatir yang menyerang
saya dapat diatasi, dan saya mulai mengatasinya. Tidak sedikit orang
yang terlambat menyadari akibat dari rasa khawatir yang berlebihan.
|
Kabar baiknya, rasa khawatir ini
dapat dicegah sebelum menghancurkan Anda. Dengan cara mengalihkan
pikiran Anda dari kekhawatiran, dengan mencari kegiatan-kegiatan lain,
dengan menerima hal-hal yang tidak terelakkan, juga dengan menentukan
sebarapa pantaskah suatu hal itu untuk dikhawatirkan. Jadi tentukanlah
"nilai" kekhawatiran untuk satu hal yang mengganggu pikiran
Anda dan kemudian tentukan apakah "nilai" itu memang pantas,
lalu janganlah menambah "nilai" itu. Rasa khawatir juga
bisa ditaklukkan, dengan menumbuhkan keyakinan. Keyakinan pada agama
Anda masing - masing, keyakinan pada diri sendiri dan keyakinan pada
lingkungan sekitar. Keyakinan inilah yang dapat memberikan sikap mental
yang baik pada Anda dalam mengatasi rasa khawatir.
|
:: Masalah - Masalah dalam Pergaulan
Banyak orang yang mengelompokkan masalah, menjadi masalah kecil dan
masalah besar. Yang harus diingat disini adalah, masalah tetaplah
merupakan masalah baik besar maupun kecil. Percaya atau tidak, masalah
besar sebenarnya berasal dari masalah kecil. Begitu juga dengan masalah
dalam pergaulan Anda.
|
Mungkin berawal dari perbedaan pendapat
sederhana antara Anda dengan teman Anda, kemudian Anda pulang dan
kemudian mulai berpikir lagi, "Apa mungkin teman saya tidak menyukai
kesukaan-kesukaan saya yang lain. Jangan-jangan saya tidak akan mempunyai
teman lagi, setidaknya yang tidak menyukai warna biru ?" Begitu
terus-menerus sampai akhirnya menimbulkan rasa khawatir dalam diri
Anda. Richard Carlson, Ph.D. menyebut hal ini sebagai efek "bola
salju". Bola salju ketika menggelinding turun dari lereng mungkin
hanya sebesar kepalan tangan, tetapi sejalan ia menggelinding, ia
akan terus-menerus membesar sampai akhirnya dapat menyebabkan longsor
salju.
|
Ketika masalah kecil mulai membesar dalam pikiran Anda, ada satu
hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya, SADARLAH. Ketika
Anda mulai berpikir dan mengkhawatirkan mengenai suatu masalah kecil,
dan Anda mulai berpikir macam - macam mengenai masalah itu, sadarlah,
"Kenapa aku berpikir mengenai hal ini ? Bahkan kemungkinan
masalah ini menjadi masalah besar belum tentu terjadi."
So, just sit back, relax and enjoy the show. Life is beautiful,
if you know how to handle it.
|
:: 25.02.2003
|
|
|